Sabtu, 31 Maret 2012

KK6 Melakukan Perawatan PC ( SMK N1 BATANG )


Tindakan korektif yang perlu dilakukan untuk menjaga agar PC tetap dapat berfungsi dengan baik ?

Tindakan korektif yang perlu dilakukan adalah dengan mengenali pesan kesalahan yang muncul. Kemudian dari pesan kesalahan tersebut dapat diisolasi ke dalam lingkup yang lebih kecil, sebagai contoh: perlu diketahui arti pesan kesalahan berupa beep pada saat boot komputer. Dengan mengetahui maksud atau arti
dari pesan kesalahan tersebut maka dapat diketahui komponen apa yang mengalami kerusakan. Dengan mengetahui arti pesan kesalahan dapat diisolasi kerusakan pada bagian komponen tertentu. Selain juga perlu memperhatikan kapan pesan kesalahan itu terjadi, dengan mengetahui bagian kesalahan ini akan dapat mempersempit ruang lingkup kesalahan yang timbul dari hardware atau software. Setelah mengetahui komponen apa yang mengalami kerusakan perlu
dicari penyebab kerusakan komponen cara ini dapat dilakukan dengan membaca logshet sebelumnya.


Langkah-langkah pembuatan laporan perawatan PC !


1.     Mencatat Tanggal  : waktu kapan dilakukan maintenance suatu komponen.
2.     Mencatat Nama komponen : nama atau jenis komponen
3.     Mencatat Gejala kerusakan : gejala dari komponen PC yang mengalam kerusakan.
4.     Mencatat Tindakan korektif : tindakan yang dilakukan untuk melakuka perbaikan terhadap komponen PC.
5.     Mencatat Keterangan : dapat berupa hasil dari perbaikan dari komponen baik dapat diperbaiki maupun tidak dapat diperbaiki.


Minggu, 25 Maret 2012

langkah-langkah atau prosedur perawatan komponen PC


1.       Langkah-langkah atau prosedur perawatan komponen PC pada Hard disk, CPU, Memory, Expansion Card, Power supply

a.       HARD DISK

Untuk perawatan hard disk dari sisi hardware, perlu ditambahkan sebuah fan untuk mengurangi panas pada hard disk. Fan ini sangat direkomendasikan untuk hard disk dengan kecepatan 7200 rpm ke atas. Selain itu perlu diperhatikan pengaturan kabel  data agar sirkulasi udara dapat berjalan lancar.
                Untuk perawatan dari sisi software, cukup dengan tool-tool yang telah tersedia ketika menginstall sistem operasi. Tool tersebut meliputi scandisk, dan disk defragmenter. Selain tool tersebut juga terdapat tool yang digunakan untuk melakukan low-level format. Low level format digunakan untuk melakukan konfigurasi ulang pada hard disk meliputi pengaturan head, cylender, dan sector
Scandisk adalah tool yang digunakan untuk memeriksa struktur file sistem, tabel lokasi file (file allocation table), dan dapat untuk mengetahui ada tidaknya bad sector.
Disk defragmenter adalah tool yang digunakan untuk mengatur struktur atau tata letak file sehingga akan mengurangi fragmentasi sebuah space hard disk.

b.      CPU

Untuk perawatan pada prosessor adalah dengan memperhatikan tata letak fan sehingga udara dapat berputar dengan lancar. Kemudian perlu dipilih fan prosessor dengan putaran yang tinggi ( minimal 5400 rpm) dan juga perlu dipilih heatsink dengan bahan penghantar panas yang baik, seperti tembaga dan aluminium. Jika sering melepas prosessor jangan lupa untuk selalu mengoleskan silicon grease agar penghantaran panas lebih lancar.

c.        MEMORY

Gangguan  pada RAM terletak pada konektor atau kaki-kakinya, dimana jika RAM sering dilepas dan tersentuh oleh tangan dapat  menyebabkan korosi bahkan RAM dapat rusak akibat listrik statis.
            Untuk membersihkan RAM dari korosi akibat sentuhan tangan dapat   dilakukan dengan menggunakan cairan pembersih atau cukup dengan karet penghapus dengan cara menggosokan pada kaki RAM

d.       EXPANSION CARD

Untuk perawatan expansion card, perlu diperhatikan kaki - kakinya dari            pengaruh korosi akibat sentuhan tangan atau penyebab yang lain.
            Perawatannya cukup dengan cairan pembersih korosi atau dengan menggosok dengan karet penghapus. Selain itu perlu juga dipastikan expansion card terpasang dengan kuat dan sempurna.

e.      POWER SUPPLY

Perawatan yang perlu dilakukan untuk merawat power supply adalah dengan memperhatikan kelancaran  fan pada power supply. Karena fan inilah yang mampu mengurangi panas pada power supply. Selain itu perlu ditambahkan sebuah alat yang sering disebut stabilizer
                tegangan, karena dengan alat ini akan meringankan kerja dari power supply sehingga akan mengurangi panas yang dikeluarkan oleh power supply.

2.       prosedur perawatan yang perlu dilakukan untuk menghindarkan korosi.

a.       Mencegah kontak dengan oksigen dan/atau air
Korosi besi memerlukan oksigen dan air. Bila salah satu tidak ada, maka peristiwa korosi tidak dapat terjadi.  Korosi dapat dicegah dengan melapisi besi dengan cat, oli, logam lain yang tahan korosi (logam yang lebih aktif seperti seg dan krom).  Penggunaan logam lain yang kurang aktif (timah dan tembaga) sebagai pelapis pada kaleng bertujuan agar kaleng cepat hancur di tanah. Timah atau tembaga bersifat mampercepat proses korosi.
b.       Perlindungan katoda (pengorbanan anoda)
Besi yang dilapisi atau dihubugkan dengan logam lain yang lebih aktif akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katoda.  Di sini, besi berfungsi hanya sebagai tempat terjadinya reduksi oksigen. Logam lain berperan sebagai anoda, dan mengalami reaksi oksidasi.  Dalam hal ini besi, sebagai katoda, terlindungi oleh logam lain (sebagai anoda, dikorbankan).  Besi akan aman terlindungi selama logam pelindungnya masih ada / belum habis.  Untuk perlindungan katoda pada sistem jaringan pipa bawah tanah lazim digunakan logam magnesium, Mg.  Logam ini secara berkala harus dikontrol dan diganti.
c.       Membuat alloy atau  paduan logam yang bersifat tahan karat,
 misalnya besi dicampur dengan logam Ni dan Cr menjadi baja stainless (72% Fe, 19%Cr, 9%Ni).



Senin, 05 Maret 2012

KK 5 prosedur keselamatan dan kesehatan kerja dalam melakukan perawatan periferal computer SMK N1 BATANG


prosedur keselamatan dan kesehatan kerja dalam melakukan perawatan periferal computer


Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam menggunakan perangkat tekhnologi informasi dan komunikasi. Meliputi:
1.      Persyaratan pencahayaan ruang komputer.
2.      Tata letak ruang komputer.
3.      Persyaratan tekhnis ruang komputer.
4.      Mengatur posisi duduk.
5.      Memperkirakan jarak pandang dengan monitor.
6.      Menghidupkan komputer sesuai dengan prosedur.

A.    Persyaratan pencahayaan ruang komputer.
Pencahayaan ruang komputer harus memungkinkan orang bekerja dengan enak dan mata tidak mudah lelah. Pekerjaan dengan tingkat ketelitian dan kecermatan seperti di ruang komputer dibutuhkan intensitas nilai pencahayaan 40 sampai dengan 80 foot candles, pada bidang 30 inci dari lantai. Untuk daerah penempatan Visual display units, intensitan nilai pencahayaan sebaiknya tidak lebih dari 50 foot candles, sedangkan penempatan konsole dan panel kontrol harus dihindarkan dari sinar matahari langsung.

B.     Tata letak ruang komputer.
Pada butirbutir sebelumnya telah dibahas berbagai pertimbangan dalam perencanaan maupun pemilihan ruang komputer, yang meliputi sifat pelayanan, keamanan ruang, persyaratan kondisi ruang dan aliran garapan yang direncanakan atau ditentukan. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang telah dutentukan, ruang komputer sebaiknya memenuhi :
a.       Pemilihan material untuk pembuatan ruang dianjurkan memenuhi ketentuan ketahanan terhadap api, berdasarkan standar NEPA.
b.      Dinding dan plafon mampu menyerap suara yang ditimbulkan dalam ruang, dan menahan suara serta panas dari luar ruangan.
c.       Jauh dari daerah atau vents pelepas panas dan asap.
d.      Jauh dari daerah kegiatan mesin pres atau sejenisnya yang menimbulkan sumber getar.
e.       Tidak langsung dibawah lantai yang banyak tandon air atau kegiatan yang menggunakan banyak air.
f.       Tidak terletak di bawah lantai yang airnya tidak bisa dikontrol dengan baik.
g.      Jauh dari pusat pembangkit medan listrik dan medan magnet, seperti gardu induk, gardu transformator, saklar pemutus beban listrik besar, saluran listrik berdaya besar dengan kawat telanjang, motor-motor listrik.
h.      Jauh dari daerah untuk kegiatan proses kimia, seperti pembuatan printed dengan proses etching.
i.        Jauh proses material yang menimbulkan debu atau asap. Disamping itu, sebagai bagian dari Instalansi Komputer, ruang komputer dalam pengaturannya harus menunjukkan kesatuan dengan ruang-ruang lain, seperti: Ruang petugas perawat tekhnis. Ruang penyimpan pita dan cakram magnetis. Ruang penyiapan data. Kantor bagian pemrograman (Programmer Office). Hal lain yang perlu dipikirkan dan direalisasi dalam memilih ruang komputer adalah letaknya harus sedemikian rupa sehingga hanya orang-orang yang berkepentingan dan erat kaitannya dengan pemrosesan data yang dapat dan mudah mencapai ruang komputer.

C.     Persyaratan tekhnis ruang komputer.
Syarat tekhnis ruang komputer tidak lepas dari sifat amannya ruang terhadap gangguangangguan, yaitu :
a.       Terjaminnya nilai temperatur ruang.
b.      Terjaminnya nilai kelembaban ruang.
c.       Bebas debu.
d.      Bebas pengaruh medan magnet dan listrik.
e.       Bebas getaran.
f.       Bebas asap.
g.      Bebas dari gas - gas tertentu.
h.      Bebas zat kimia.
i.        Terjaminnya nilai pencahayaan.
j.        Akustik ruang.

D. Mengatur posisi duduk.
Penempatan kursi, meja mouse, keyboard, dan layar komputer yang benar akan membantu membuat perubahan dalam mencegah resiko gangguan kesehatan.

AREA KOMPUTER
Biarkan area komputer di ruangan teratur. Alat - alat yang sering digunakan sebaiknya dekat sehinnga mudah menjangkaunya.Hindari menyimpan sesuatu dibawah meja yang dapat mengganggu posisi kaki.

DUDUK DENGAN POSISI YANG BAIK
Ketika duduk, tempatkan pantat tepat dikursi. Duduk tegap dan cobalah untuk menjaga pinggul, bahu dan telinga dalam posisi lurus.

KAKI SEBAIKNYA MENYENTUH LANTAI
Jika kaki tidak menyentuh lantai, rendahkan kursi atau gunakan sandaran kaki

POSISI MONITOR
Monitor harus ditempatkan di mana bagian atas monitor berada tepat di mata dan langsung berhadapan. Jarak antara operator dengan monitir kira - kira 15 – 30 inch.

ISTIRAHAT DAN GANTI POSISI.
Jalan-jalan sebentar dapat mengurangi stress dan ketegangan pada otot dengan melentangkan badan membuat perbedaan yang besar.


E. Memperkirakan jarak pandang dengan komputer.
Dalam menggunakan komputer yang baik dan demi keselamatan kerja dari pengguna komputer (brainware) harus terlebih dahulu mengetahui prosedur-prosedur yang aman dalam bekerja. Sikap posisi duduk yang baik, jarak pandang mata terhadap komputer haruslah ditaati demi kesehatah dan keselamatan kerja. Pengaturan posisi duduk dalam menggunakan komputer, jarak pandang dan juga prosedur perawata komputer perlu diketahui oleh para brainware. Usaha dalam mengurangi kelelahan mata, punggung dan leher dapat dilakukan sebagai berikut : Garis pandang dari mata harus tegak lurus pada monitor berjarak 50 cm. Bagian belakang punggung belakang sandaran kursi harus keras, tapi berbantal empuk, tegak posisi 90. Lakukan gerakan untuk melemaskan otot. Istirahatlah sebentar-sebentar tapi sering. Tinggalkan komputer sejenak dan lakukan refresing. Usahakan penerangna tidak menyilaukan mata. Tinggi atau letak monitor sesuai dengan arah pandang mata, agar mudah melihatnya. Perbanyaklah makan makanan yang mengandung vitamin A, seperti ; wortel, pisang dan sebagainya.

F. Menghidupkan komputer sesuai dengan prosedur.
Dalam mengaktifkan komputer yang baik agar tidak terjadi kerusakan pada komputer haruslah mengikuti prosedur yang ada, langkah-langkah yang dilakukan dapat mengikuti petunjuk sebagai berikut : Sambungkan kabel listrik. Hidupkan stavol (sebagai penyeimbang arus). Hidupkan CPU dengna menekan tombol power (on/off). Hidupkan monitor dengan menekan tombol power (on/off). Tunggu hingga muncul tampilan yang disebut dengan dekstop. Dalam mematikan komputer juga perlu diperhatikan prosedur yang benar. Langkah-langkah dalam mematikan computer yang baik sebagai berikut :
1.      Close program aplikasi yang telah selesai digunkan dengan cara close windows atau dengan klik file lalu exit.
2.      Klik / start / begin / mulai yang biasanya berada disebelah kiri bawah.
3.      Pilih shut down (mematikan komputer).
4.      Muncul dialog box shut down, pilih shut down.
5.      Klik yes, tunggu hingga monitor sudah tidak aktif.
6.      Matikan komputer atau layar pada tombol power monitor
7.      Matikan tombol power pada CPU (jika sistem shut down tidak otomatis, jika CPU otomatis mati maka tombol power tidak perlu ditekan).
Dengan prosedur yang benar akan menghindari atau juga memperlambat kerusakan dari perangkat komputer yang ada.


Langkah – langkah dalam mela kukan perawatan periperal PC

Langkah – langkah melakukan perbaikan periferal
Untuk melakukan perbaikan periferal, perlu dilakukan diagnosa awal kerusakan pada periferal tersebut. Kemudian menentukan langkah-langkah perbaikan dengan baik, dan melakukan cek ulang fungsi periferal tersebut untuk melihat hasil perbaikan tersebut.

a) Keyboard
Ada beberapa kerusakan yang kemungkinan terjadi pada keyboard yaitu :
(1) Keyboard tidak terdeteksi oleh PC
Kerusakan yang sering terjadi pada keyboard adalah tidak dikenalnya keyboard oleh komputer. Pada saat proses booting, tiba-tiba computer macet dan muncul pesan kesalahan “Keyboard error or no keyboard present”. Pesan tersebut diartikan bahwa pada saat proses booting, komputer tidak mendeteksi adanya keyboard. Jika terjadi hal seperti tersebut diatas, yang perlu dilakukan adalah :
§  Matikan kembali komputer dan cek apakah kabel keyboard telah tertancap dengan benar ke CPU.
§  Jika perlu lepas dan tancapkan kembali kabel keyboard tersebut untuk meyakinkan bahwa koneksi sudah tepat.
§  Jika komputer dihidupkan kembali, dan pesan kesalahan masih muncul, kemungkinan pertama adalah keyboardnya yang rusak.
§  Coba dengan keyboard yang lain untuk memastikan bahwa keyboardnya yang rusak.
§  Jika dengan mengganti keyboard pesan kesalahan masih tetap muncul, berarti bukan keyboard yang rusak. Tetapi bisa saja port keyboard di motherbord yang rusak.
(2) Masalah kedua terjadi pada tombol keyboard
Kerusakan lain yang sering terjadi pada keyboard adalah tombol keyboard sering macet untuk ditekan, atau tombol keyboard tertekan terus. Hal itu mungkin disebabkan oleh debu yang sudah menumpuk di sela-sela tombol keyboard sehingga menyebabkan keyboard macet. Untuk mengatasinya, perlu dilakukan pembersihan pada keyboard. Keyboard dapat dibersihkan dengan menyedot atau menyemprotnya dengan vacuum cleaner atau dapat memakai kuas. Dan juga dapat dibersihkan dengan menggunakan kain lap yang dibasahi dengan cairan pembersih atau alkohol. Ingat bahwa proses pembersihan harus dilakukan pada saat komputer mati dan keyboard dilepas dari portnya.

b) Mouse
Ada beberapa kerusakan yang sering terjadi pada mouse yaitu :
(1) Mouse tidak terdeteksi oleh PC
Masalah yang sering terjadi pada mouse adalah mouse tidak dikenal oleh komputer. Pada saat proses booting, komputer memunculkan pesan bahwa windows tidak mendeteksi adanya mouse yang terhubung dengan komputer. Analisa pertama sehubungan dengan pesan tersebut adalah kabel mouse tidak terhubung dengan baik. Untuk melakukan perbaikan prosedur yang dilakukan:
§  Matikan komputer. Cek apakah kabel mouse telah terpasang dengan benar. Jika perlu lepas dan pasangkan kembali mouse tersebut
§  untuk meyakinkan koneksinya. Pada saat melepas dan memasang mouse komputer dalam keadaan mati agar tidak terjadi konsleting.
§  Setelah itu hidupkan kembali komputer. Apabila pesan kesalahan masih muncul, lakukan analisa selanjutnya.
§  Analisa kedua adalah kemungkinan rusaknya driver yang menghubungkan sistem dengan mouse. Untuk itu perlu melakukan pendeteksian
§  ulang driver secara otomatis dengan windows melalui device manager.
§  Langkah yang dilakukan :
§  Klik kanan My Computer pada desktop windows
§  Pilih properties>>Hardware>>Device Manager. Maka akan muncul kotak dialog seperti di bawah ini.
§  Klik mouse tersebut dengan menggunakan keyboard dengan bantuan tombol Tab.
§  Hapus drive mouse yang lama dengan menggunakan tombol Remove.
§  Setelah itu restart ulang komputer.

Jika sambungan dan driver mouse sudah benar tetapi ternyata mouse tidak terdeteksi oleh windows, ada kemungkinan mouse rusak. Atau kemudian coba dengan mouse yang lain, apakah terjadi hal yang sama. Apabila masih tetap seperti itu, berarti port PS/2 nya yang rusak.


(2) Pointer mouse yang sering meloncat-loncat
Masalah lain yang sering muncul adalah pointer mouse yang meloncat-loncat secara acak sehingga pemakai kesulitan untuk menggunakan mouse secara tepat dan presisi. Pada kondisi ini, kemungkinan yang paling besar disebabkan karena kotornya komponen bola mouse. Karena komponen bola tersebut banyak bersentuhan dengan mouse pad yang tidak selalu bersih. Langkah untuk mengatasinya adalah:
·         Buka penutup bola mouse di bagian bawah dengan memutarnya 900 derajat.
·         Keluarkan bolanya dan bersihkan dengan air hangat atau alkohol serta sikat dengan kuas, lalu keringkan.
·         Di bagian dalam mouse dapat diamati adanya tiga buah roda. Dua lebar dan satu yang kecil. Kotoran yang menempel pada komponen
·         tersebut perlu dibersihkan. Demikian juga dengan kotoran yang menempel pada gerigi dan bantalan bola. Lakukan pembersihan
·         dengan hati-hati sehingga tidak merusak komponen-komponen di dalamnya.


Alat dan bahan



a) Penyedot Debu Mini
b) Kain Kering Atau Tisu dan Cairan Pembersih
c) Kuas
d) Disk Cleaner
e) CD Cleaner
f)  Obeng
g) Tang